Analisis Komunikasi
Politik Jokowi
dalam Berita Kompas.com
dalam Berita Kompas.com
Menjelang
pilpres (pemilihan presiden) 2014, berbagai macam komunikasi politik dilakukan
oleh capres dan cawapres untuk mendapatkan pencitraan baik di masyarakat. Ini
semua dilakukan untuk mendapatkan banyak dukungan dalam pilpres. Komunikasi
yang dilakukan pun bermacam-macam dengan ciri khas masing-masing. Media yang
yang digunakan pun bervariasi, salah satu media yang sedang berkembang
akhir-akhir ini adalah internet. Internet menjadi media alternatif modern yang
digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan politik. Oleh karena itu, penulis
mengambil sebuah contoh artikel komunikasi politik melalui media internet untuk
dianalisis:
Jokowi Akui Didukung
Ribuan Relawan "Cyber"
Selasa, 22 April 2014 | 18:55 WIB
JAKARTA,
KOMPAS.com — Bakal calon presiden dari Partai Demokrasi
Indonesia Perjuangan (PDI-P), Joko Widodo, mengakui dirinya
didukung ribuan orang yang terdiri dari berbagai tim cyber di media sosial. Namun, dia menampik mendirikan atau mengorganisasi tim-tim tersebut.
didukung ribuan orang yang terdiri dari berbagai tim cyber di media sosial. Namun, dia menampik mendirikan atau mengorganisasi tim-tim tersebut.
"Saya enggak
(dirikan). Paling relawan-relawan tersebar ribuan. Saya enggak tahu di mana
keberadaan mereka," ujar Jokowi di luar pagar Balaikota Jakarta, Selasa
(22/4/2014).
Selain tidak mendirikan tim
jagat maya, Gubernur DKI Jakarta itu juga tidak mengendalikan kerja tim
tersebut. Kendati demikian, Jokowi berencana menyatukan ribuan pendukungnya itu
ke dalam satu organisasi. Di dalam wadah tersebut, Jokowi berencana memberikan
panduan kepada para relawan cyber bagaimana mengelola media sosial
yang efektif.
"Nanti kalau
organisasi pilpresnya jadi, bisa saja relawan-relawan itu disatukan, tapi kalau
mau. Karena waktu pilgub yang dulu itu, mereka enggak mau disatukan, enggak mau
diatur-atur," ujarnya.
Jokowi mengatakan, saat ini
sebetulnya sudah ada organisasi pemenangan Jokowi dalam pilpres. Namun,
organisasi ini baru akan berjalan setelah ada kejelasan tentang calon wakil
presiden yang akan mendampingi Jokowi.
__________________________________________________________________________
Calon presiden dari partai PDI-P,
Jokowi, sendir mengakui dukungan orang-orang cyber. Ini menunjukkan
bahwa baginya, peran internet untuk kampanye politik sangat besar. Ditambah
lagi pernyataannya bahwa dia mempunyai rencana untuk menyatukan para relawan
tersebut. Tentunya ia menyadari potensi kampanye politik melalui internet cukup
menjanjikan.
Meskipun begitu, ia tidak mengaku bahwa relawan-relawan cyber tersebut
merupakan bentukannya. Bisa disimpulkan apabila pernyataan ini memang benar
adanya, maka pencitraan Jokowi sebagai capres sudah bagus. Bahkan tanpa adanya
peran atau campur tangan langsung darinya, kampanye politik tetap dilakukan
oleh para pendukungnya secara suka rela. Artinya, bisa dikatakan bahwa
pembetukan citra Jokowi di masyarakat sukses besar.
Namun, bisa juga pernyataan Jokowi tersebut juga hanya sebuah pencitraan.
Artinya, bahwa pihak Jokowi sendiri juga ikut dalam mendirikan dan
mengorganisir relawan-relawan tersebut. Akan tetapi, ia mengatakan bahwa ia
tidak mendirikan dan mengorganisir mereka agar terkesan memiliki banyak
pendukung yang dengan suka rela membantu Jokowi. Ini bisa juga ditujukan untuk
membuat para saingannya menjadi gentar, atau pun mendapatkan banyak
tawaran-tawaran koalisi.
Entah mana asumsi yang benar, namun pencitraan Jokowi ini sudah bisa
dibilang sukses. Terbukti sampai saat ini, pencitraan Jokowi menjadi yang
terbaik di antara para politikus lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar