Jumat, 15 Mei 2015

Analisis Komunikasi Politik Jokowi dalam Berita Kompas.com

Analisis Komunikasi Politik Jokowi
dalam Berita Kompas.com
            Menjelang pilpres (pemilihan presiden) 2014, berbagai macam komunikasi politik dilakukan oleh capres dan cawapres untuk mendapatkan pencitraan baik di masyarakat. Ini semua dilakukan untuk mendapatkan banyak dukungan dalam pilpres. Komunikasi yang dilakukan pun bermacam-macam dengan ciri khas masing-masing. Media yang yang digunakan pun bervariasi, salah satu media yang sedang berkembang akhir-akhir ini adalah internet. Internet menjadi media alternatif modern yang digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan politik. Oleh karena itu, penulis mengambil sebuah contoh artikel komunikasi politik melalui media internet untuk dianalisis:
Jokowi Akui Didukung Ribuan Relawan "Cyber"
Selasa, 22 April 2014 | 18:55 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Bakal calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Joko Widodo, mengakui dirinya
didukung ribuan orang yang terdiri dari berbagai tim cyber di media sosial. Namun, dia menampik mendirikan atau mengorganisasi tim-tim tersebut.
"Saya enggak (dirikan). Paling relawan-relawan tersebar ribuan. Saya enggak tahu di mana keberadaan mereka," ujar Jokowi di luar pagar Balaikota Jakarta, Selasa (22/4/2014).
Selain tidak mendirikan tim jagat maya, Gubernur DKI Jakarta itu juga tidak mengendalikan kerja tim tersebut. Kendati demikian, Jokowi berencana menyatukan ribuan pendukungnya itu ke dalam satu organisasi. Di dalam wadah tersebut, Jokowi berencana memberikan panduan kepada para relawan cyber bagaimana mengelola media sosial yang efektif.
"Nanti kalau organisasi pilpresnya jadi, bisa saja relawan-relawan itu disatukan, tapi kalau mau. Karena waktu pilgub yang dulu itu, mereka enggak mau disatukan, enggak mau diatur-atur," ujarnya.
Jokowi mengatakan, saat ini sebetulnya sudah ada organisasi pemenangan Jokowi dalam pilpres. Namun, organisasi ini baru akan berjalan setelah ada kejelasan tentang calon wakil presiden yang akan mendampingi Jokowi.
­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­__________________________________________________________________________
            Calon presiden dari partai PDI-P, Jokowi, sendir mengakui dukungan orang-orang cyber. Ini menunjukkan bahwa baginya, peran internet untuk kampanye politik sangat besar. Ditambah lagi pernyataannya bahwa dia mempunyai rencana untuk menyatukan para relawan tersebut. Tentunya ia menyadari potensi kampanye politik melalui internet cukup menjanjikan.
Meskipun begitu, ia tidak mengaku bahwa relawan-relawan cyber tersebut merupakan bentukannya. Bisa disimpulkan apabila pernyataan ini memang benar adanya, maka pencitraan Jokowi sebagai capres sudah bagus. Bahkan tanpa adanya peran atau campur tangan langsung darinya, kampanye politik tetap dilakukan oleh para pendukungnya secara suka rela. Artinya, bisa dikatakan bahwa pembetukan citra Jokowi di masyarakat sukses besar.
Namun, bisa juga pernyataan Jokowi tersebut juga hanya sebuah pencitraan. Artinya, bahwa pihak Jokowi sendiri juga ikut dalam mendirikan dan mengorganisir relawan-relawan tersebut. Akan tetapi, ia mengatakan bahwa ia tidak mendirikan dan mengorganisir mereka agar terkesan memiliki banyak pendukung yang dengan suka rela membantu Jokowi. Ini bisa juga ditujukan untuk membuat para saingannya menjadi gentar, atau pun mendapatkan banyak tawaran-tawaran koalisi.

Entah mana asumsi yang benar, namun pencitraan Jokowi ini sudah bisa dibilang sukses. Terbukti sampai saat ini, pencitraan Jokowi menjadi yang terbaik di antara para politikus lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar