Ekstra Tae Kwon Do MA Wahid Hasyim Yogyakarta
Sempat Vakum, Kini Adakan Kenaikan Sabuk
SLEMAN-
Setelah sempat vakum beberapa generasi, kini Ekstrakurikuler Tae
Kwon Do MA Wahid Hasyim Yogyakarta mengikuti Ujian Kenaikan Sabuk hari Minggu
lalu (03/05).
Bertempat di SMPN 1 Yogyakarta, ujian rutin tiga bulan sekali ini
diikuti oleh Dojang se-Sleman & Bantul dari berbagai sekolah. Kenaikan
dimulai dari
sabuk putih, kuning, hijau, biru hingga sabuk merah. MA Wahid Hasyim sendiri membawa sebelas peserta, enam putra dan lima putri. Semua peserta tersebut dari tingkat sabuk putih dan akhirnya semua lulus menjadi sabuk kuning. “Anak-anak bagus semua kok.” puji Aziz Safarwaddi (22), salah seorang pelatih Tae Kwon Do MA.
sabuk putih, kuning, hijau, biru hingga sabuk merah. MA Wahid Hasyim sendiri membawa sebelas peserta, enam putra dan lima putri. Semua peserta tersebut dari tingkat sabuk putih dan akhirnya semua lulus menjadi sabuk kuning. “Anak-anak bagus semua kok.” puji Aziz Safarwaddi (22), salah seorang pelatih Tae Kwon Do MA.
Aziz, sebagai pemrakarsa ujian kenaikan ini mengaku baru mendapat
jaringan dengan Dojang Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) . Memang dari
pertama kali Ekstra Tae Kwon Do berdiri hingga sekarang tercatat baru dua kali
mengikuti Ujian Kenaikan Sabuk. Ini dikarenakan Dojang MA Wahid Hasyim belum
resmi dan belum memiliki jaringan dengan dojang resmi.
Petatih Tae Kwon Do ini mengungkapkan bahwa tujuan mengikuti Ujian
Kenaikan Sabuk adalah untuk menambah semangat dan motivasi anak. Selain itu,
juga meningkatkan kemampuan mereka. Karena setiap naik tingkat, maka akan
selalu ada gerakan baru yang dipelajari.
“Untuk menambah semangat dan motivasi anak untuk mendalami ilmu
beladiri khususnya Tae Kwon Do. Anak-anak juga jadi lebih jago. Jadi ketika
mereka naik (tingkat sabuk –red) itu, gerakannya (yang diajarkan –red) beda
semua.” ujarnya.
Aziz juga mengatakan bahwa targetnya nanti dapat meningkatkan
prestasi di kejuaraan. “Mau diturunin ke kejuaraan. Dengan kenaikan sabuk mereka
bisa lebih percaya diri.” tuturnya.
Rofik Maulana Malik, salah seorang peserta dari MA Wahid Hasyim
mengaku senang mengikuti ujian ini meskipun lelah. “Capek. Tapi senang bisa
(mengikuti –red) kenaikan sabuk.” tuturnya. Selain itu, ia juga punya keinginan
untuk naik tingkat lagi, bahkan sampai sabuk hitam. “Ingin lebih tinggi lagi!
Syukur bisa sampai ke sabuk hitam.” ujar Malik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar