MA Wahid Hasyim Sukses Terapkan K13
Di saat
sekolah-sekolah lain mengalami kesulitan dalam penerapan kurikulum 2013, MA
Wahid Hasyim Depok Sleman berhasil menerapkan kurikulum baru tersebut. Ini terlihat
ketika pembagian rapor Sabtu (20/12) kemarin. Pembagian rapor bisa terlaksana
tepat waktu tanpa terkendala, sementara ada beberapa sekolah yang terpaksa
menundanya.
Kriteria penilaian yang jauh lebih rumit dari
kurikulum KTSP membuat beberapa sekolah di DIY menunda
pembagian rapor. Pasalnya, banyak guru yang terlambat menyetorkan nilai akhir karena penilaian yang rumit tersebut. Namun hal itu tidak terjadi di MA berbasis pesantren ini. Salah satu faktornya adalah karena pihak madrasah telah memberikan bimbingan jauh-jauh hari terkait kolom penilaian tersebut.
pembagian rapor. Pasalnya, banyak guru yang terlambat menyetorkan nilai akhir karena penilaian yang rumit tersebut. Namun hal itu tidak terjadi di MA berbasis pesantren ini. Salah satu faktornya adalah karena pihak madrasah telah memberikan bimbingan jauh-jauh hari terkait kolom penilaian tersebut.
Bapak
Aziz Safarwaddi (21 tahun), salah seorang guru di MA Wahid Hasyim mengaku pada
awalnya cukup kesulitan untuk menerapkan kurikulum 2013. Namun setelah
dipraktekkan selama satu semester ini, ia mulai bisa beradaptasi. Yang membuat
K13 berbeda dengan KTSP adalah kriteria penilaian yang tidak hanya melingkupi
aspek kognitif saja, akan tetapi keterampilan serta sikap juga dinilai
sekaligus. Aspek sikap ini yang biasanya guru kesulitan menilai karena
kesulitan menghafal satu persatu karakter siswanya. Namun menurut guru
Penjasorkes tersebut, sebenarnya Wahid Hasyim telah menerapkan sistem penilaian
karakter yang ada di Kurikulum 2013 jauh sebelum adanya K13 itu sendiri. “Dari
dulu Wahid Hasyim memang lembaga pendidikan berbasis pedidikan karakter.”
jelasnya.
Selain
itu, pihak madrasah memang banyak memberikan bimbingan kepada para guru. Baik
dukungan tersebut berupa dukungan riil maupun dukungan moril. Dukungan riil
yang diberikan antara lain seperti mengadakan pelatihan-pelatihan K13 sampai
dengan memberikan aplikasi penilaian khusus K13 untuk mempermudah kinerja para
guru. Pihak madrasah juga membangun kedekatan dengan guru, tak heran di MA WH
ini antara guru dan kepala madrasah maupun wakil kepala dan staf-stafnya
cenderung akrab.
Untuk
semester depan, MA Wahid Hasyim akan kembali menggunakan KTSP sebagai kurikulum
acuannya. Kebijakan ini mengikuti keputusan dari menteri pendidikan, Anis Baswedan.
Sementara jika mempertimbangkan kebijakan Kemenag beberapa waktu lalu, khusus
untuk mapel-mapel PAI akan tetap menggunakan kurikulum 2013.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar