Jumat, 15 Mei 2015

MA Wahid Hasyim Sukses Terapkan K13

MA Wahid Hasyim Sukses Terapkan K13
            Di saat sekolah-sekolah lain mengalami kesulitan dalam penerapan kurikulum 2013, MA Wahid Hasyim Depok Sleman berhasil menerapkan kurikulum baru tersebut. Ini terlihat ketika pembagian rapor Sabtu (20/12) kemarin. Pembagian rapor bisa terlaksana tepat waktu tanpa terkendala, sementara ada beberapa sekolah yang terpaksa menundanya.
Kriteria penilaian yang jauh lebih rumit dari kurikulum KTSP membuat beberapa sekolah di DIY menunda
pembagian rapor. Pasalnya, banyak guru yang terlambat menyetorkan nilai akhir karena penilaian yang rumit tersebut. Namun hal itu tidak terjadi di MA berbasis pesantren ini. Salah satu faktornya adalah karena pihak madrasah telah memberikan bimbingan jauh-jauh hari terkait kolom penilaian tersebut.
            Bapak Aziz Safarwaddi (21 tahun), salah seorang guru di MA Wahid Hasyim mengaku pada awalnya cukup kesulitan untuk menerapkan kurikulum 2013. Namun setelah dipraktekkan selama satu semester ini, ia mulai bisa beradaptasi. Yang membuat K13 berbeda dengan KTSP adalah kriteria penilaian yang tidak hanya melingkupi aspek kognitif saja, akan tetapi keterampilan serta sikap juga dinilai sekaligus. Aspek sikap ini yang biasanya guru kesulitan menilai karena kesulitan menghafal satu persatu karakter siswanya. Namun menurut guru Penjasorkes tersebut, sebenarnya Wahid Hasyim telah menerapkan sistem penilaian karakter yang ada di Kurikulum 2013 jauh sebelum adanya K13 itu sendiri. “Dari dulu Wahid Hasyim memang lembaga pendidikan berbasis pedidikan karakter.” jelasnya.
            Selain itu, pihak madrasah memang banyak memberikan bimbingan kepada para guru. Baik dukungan tersebut berupa dukungan riil maupun dukungan moril. Dukungan riil yang diberikan antara lain seperti mengadakan pelatihan-pelatihan K13 sampai dengan memberikan aplikasi penilaian khusus K13 untuk mempermudah kinerja para guru. Pihak madrasah juga membangun kedekatan dengan guru, tak heran di MA WH ini antara guru dan kepala madrasah maupun wakil kepala dan staf-stafnya cenderung akrab.

            Untuk semester depan, MA Wahid Hasyim akan kembali menggunakan KTSP sebagai kurikulum acuannya. Kebijakan ini mengikuti keputusan dari menteri pendidikan, Anis Baswedan. Sementara jika mempertimbangkan kebijakan Kemenag beberapa waktu lalu, khusus untuk mapel-mapel PAI akan tetap menggunakan kurikulum 2013.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar